Rabu, 08 Oktober 2014

"Masyarakat Neraka"

Katakanlah! Apakah sama yang berilmu dengan yang tidak berilmu? (QS 39: 9).

Tidak sama antara mukmin yang duduk dengan mereka yang berjuang di jalan Allah……(QS 4: 95).

Islam tidak mengutuk---apalagi meruntuhkan---hasil-hasil yang telah dicapai oleh masyarakat sebelumnya, karena dalam pandangan Al-Quran masyarakat yang ideal adalah masyarakat yang tumbuh berkembang bagakan tanaman yang mengeluarkan tunasnya, maka tunas itu menjadikan tanaman itu kuat, lalu menjadi besar dan tegak lurus di atas pokoknya (QS 48: 29).

Menurut Islam, sejarah masyarakat manusia adalah mata ranrai yang bersinambung. Eksistensi perorangan, keluarga, masyarakat, dan umat manusia adalah suatu kesatuan yang harus dipelihara tanpa mengorbankan satu di antaranya untuk kepentingan yang lain.

Ini berbeda dengan paham dan praktik masyarakat Indonesia dewasa ini yang hanya berusaha memenangkan satu kelas serta mengutuk generasi terdahulu mereka. Al-Quran melukiskan “masyarakat neraka” seperti itu. Setiap suatu kelompok masuk ke dalamnya (neraka), mereka mengutuk kawannya yang terdahulu (QS 7: 38).

Wahai orang-orang yang beriman! Ingatlah nikmat Allah kepadamu, ketika suatu kaum bermaksud hendak memanjangkan tangannya (berbuat jahat) kepadamu, maka Allah menahan tangan mereka darimu. Bertakwalah kepada Allah, hanya kepada Allah orang-orang mukmin berserah diri (QS 5:12). Mahabenar Allah dalam segala Firman-Nya.

M. Quraish Shihab, Lentera Hati: Kisah dan Hikmah Kehidupan, halaman 311-312
.....TERBARU.....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...